Pidato Menteri Keuangan: Pelantikan Pejabat Kementerian Keuangan

Hari ini, 22 pejabat yang dipercaya oleh Bapak Presiden Prabowo telah dilantik di lingkungan Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan adalah institusi dengan mandat dan tanggung jawab yang luas dalam pengelolaan keuangan negara Republik Indonesia. Sebagai dana rakca (penjaga dan pengelola keuangan negara), peran ini menuntut pengelolaan keuangan publik secara transparan, akuntabel, dan berorientasi pada sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang adil dan beradab.

Kementerian Keuangan selalu berada dalam sorotan, karena tidak ada negara yang dapat maju dan sejahtera tanpa pengelolaan keuangan negara yang baik. Sebagai otoritas fiskal, Kementerian Keuangan bertanggung jawab mulai dari perumusan kebijakan ekonomi makro dan fiskal, penghimpunan penerimaan negara, pengelolaan belanja negara di tingkat pusat dan daerah, pengelolaan pembiayaan dan perbendaharaan, hingga pengelolaan kekayaan negara.

Tanggung jawab pejabat Kementerian Keuangan tidak hanya sebagai pelaksana undang-undang, namun sebagai pelayan bangsa. Oleh karena itu, kepercayaan publik harus dijaga, dan keuangan negara harus dikelola secara profesional, amanah, akuntabel, dan transparan.

Tantangan ke depan sangat kompleks—mulai dari ketegangan geopolitik, fragmentasi ekonomi, hingga perang dagang dan militer—yang semuanya berdampak nyata pada ekonomi global dan nasional. Dalam konteks ini, APBN harus menjadi instrumen yang sehat, kredibel, dan berkelanjutan, demi menjaga stabilitas dan menjawab tantangan struktural bangsa.

Struktur organisasi baru telah ditetapkan Presiden Prabowo. Pejabat yang baru diangkat maupun yang berganti posisi mengemban kepercayaan besar. Ini adalah kehormatan, bukan hak. Tugas di berbagai direktorat, baik di bidang penerimaan negara, belanja negara, perbendaharaan, pengelolaan risiko, maupun kekayaan negara, harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Tugas-tugas teknis ini membutuhkan sinergi dan integritas. Kementerian Keuangan adalah satu—tidak ada unit yang bisa bekerja sendiri. Kita harus bersatu, saling memahami, dan saling mendukung. Nilai-nilai organisasi seperti integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan harus dihayati dan diwujudkan dalam tindakan.

Saya tekankan, integritas adalah "mata uang" utama Kementerian Keuangan. Tanpa integritas, kepercayaan hilang. Profesionalisme dan sinergi adalah keniscayaan. Nilai kesempurnaan bukan berarti kita sudah sempurna, tetapi menjadi kompas agar terus memperbaiki diri.

Saya minta kepada seluruh pejabat agar menjaga integritas dan etika. Untuk jajaran pendukung seperti Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, BTIIK, serta Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan—peran Anda sangat krusial dalam memperkuat kualitas kelembagaan dan sumber daya manusia Kemenkeu.

Perubahan posisi adalah kesempatan untuk membawa perspektif baru. Gunakan amanah ini sebaik-baiknya. Ego pribadi tidak penting—yang penting adalah efektivitas dan sinergi kerja. Anda adalah wajah-wajah Indonesia yang dipercaya untuk membawa negara ini ke masa depan.

Saya ucapkan terima kasih kepada para istri, suami, dan keluarga pejabat, karena dukungan mereka sangat penting dalam menjalankan tugas negara.

Akhir kata, saya ingatkan kembali: menjalankan tugas negara adalah kehormatan, bukan privilege pribadi. Jaga kepercayaan ini dengan penuh martabat. Mari terus mencintai Indonesia dengan seluruh tenaga, pikiran, dan jiwa raga kita.